Kontrol kualitas

Proses kontrol kualitas.
1. Inspeksi (barang) masuk (IQC): ini adalah titik kontrol utama bagi pabrik untuk mencegah bahan yang tidak memenuhi syarat memasuki proses produksi.
(1) item dan metode pemeriksaan yang masuk:
A) penampilan: umumnya diverifikasi oleh sampel visual, perasaan tangan dan kontras;
B) Ukuran: umumnya diverifikasi dengan jangka sorong, mikrometer dan alat ukur lainnya;
C) karakteristik: seperti karakteristik fisik, kimia dan mekanik, yang umumnya diverifikasi oleh instrumen pengujian dan metode tertentu.

metode inspeksi material: inspeksi penuh, b inspeksi acak.

Perlakuan hasil pemeriksaan:
A) menerima;
B) Penolakan (yaitu pengembalian);
C) penerimaan konsesi;
D) Inspeksi penuh (memilih produk yang tidak sesuai untuk dikembalikan).
E) inspeksi ulang setelah pengerjaan ulang.

Standar: Standar Teknis untuk Bahan Baku dan Suku Cadang Outsourcing, Prosedur Inspeksi dan Kontrol Uji Masuk, Prosedur Inspeksi Fisik dan Kimia, dll.

2. Inspeksi proses produksi (IPQC): umumnya mengacu pada pengendalian kualitas kegiatan produksi di setiap tahap dari pergudangan material hingga pergudangan produk jadi, yaitu Kontrol Kualitas Dalam Proses.Dibandingkan dengan pemeriksaan kualitas pada tahap ini, ini disebut FQC (Kontrol Kualitas Akhir).
(1) metode pemeriksaan proses terutama meliputi:
A) inspeksi diri artikel pertama, inspeksi timbal balik dan inspeksi khusus;
B) Kontrol proses harus dikombinasikan dengan inspeksi dan inspeksi acak;
C) inspeksi terpusat multi-proses;
D) Melakukan pemeriksaan langkah demi langkah;
E) pemeriksaan produk setelah selesai;
F) Kombinasi sampling dan inspeksi penuh;

kontrol kualitas proses (IPQC): itu adalah untuk melakukan tur inspeksi pada proses produksi.
A) pemeriksaan barang pertama;
B) pemeriksaan bahan;
C) inspeksi: pastikan waktu dan frekuensi inspeksi yang tepat, dan inspeksi sesuai dengan standar inspeksi atau instruksi operasi.Termasuk pemeriksaan kualitas produk, regulasi proses, parameter operasi mesin, penempatan material, identifikasi, lingkungan, dll.
D) Catatan pemeriksaan harus diisi dengan sebenar-benarnya.

pemeriksaan kualitas produk proses (FQC): ini ditujukan untuk verifikasi kualitas setelah penyelesaian produk untuk menentukan apakah kumpulan produk dapat mengalir ke proses selanjutnya, dan ini adalah pemeriksaan titik tetap atau pemeriksaan penerimaan.A. item inspeksi: penampilan, ukuran, karakteristik fisik dan kimia, dll .;B. Metode inspeksi: Inspeksi pengambilan sampel umumnya diadopsi;C. Perlakuan yang tidak memenuhi syarat;D. Catatan;
Standar: Instruksi Operasi, Standar Inspeksi Proses, Prosedur Inspeksi dan Pengujian Proses, dll.

3. Kontrol inspeksi akhir: yaitu inspeksi pengiriman produk jadi.QC Keluar）

4. Umpan balik dan pengobatan kualitas abnormal:
(1) dapat menentukan, langsung memberitahu operator atau bengkel segera;
(2) mereka tidak bisa menilai, kemudian mengadakan model yang buruk kepada supervisor untuk konfirmasi, dan kemudian memberi tahu koreksi atau perawatan;
Catat situasi abnormal dengan jujur;
(4) untuk mengkonfirmasi tindakan korektif atau perbaikan, dan melacak efek pengobatan;
Pemeriksaan produk setengah jadi dan produk jadi harus ditandai dengan jelas, dan departemen terkait harus diawasi untuk isolasi dan penyimpanan.

5. Catatan mutu: memberikan bukti objektif untuk aktivitas dan hasil operasi mutu yang telah diselesaikan.
A) harus akurat, tepat waktu, jelas dan lengkap serta dicap dengan stempel atau tanda tangan inspeksi.
B) Juga perlu untuk mengatur dan mengarsipkan tepat waktu dan menyimpan di lingkungan yang sesuai.